Minggu, 29 Oktober 2017

1


Waktu akan berjalan terus menerus tanpa mempedulikan kita. Manusia hanya dapat mengikuti arus waktu. Tetapi manusia diberi pilihan, mengikuti dengan kegembiraan atau kesedihan, menjadi baik atau buruk, menjadi atas atau bawah. Semua ada pilihan tergantung jiwa dengan pengolahan kognitif kita. Pemikiran tersebut hanyalah bualan saja, hanya bias pemikiran yang menyesatkan saja. kita secara tidak langsung dipaksa untuk memilih dua pilihan, iya atau tidak. Saya dengan tegas akan memilih "aku yang akan menentukan". aku akan mengambil daun meskipun aku tau batang lebih berharga. Karena saat itu aku lebih menyukai daun, entah kenapa mungkin hanya tuhan yang tau. Manusia mempunyai kecenderungan untuk menilai menjadi dua kutub, baik dan buruk. ketika kita melihat orang mencuri, kita cenderung melihat orang itu buruk. Ketika kita melihat orang dengan perilaku sopan, kita cenderung melihat orang itu baik. Masalahnya adalah jika kita sudah melihat seseorang baik, dan selanjutnya melihat orang itu melakukan hanya satu kesalahan, kita akan bingung. Seperti segelas susu putih tercampur sesendok kopi, akan bingung untuk menilai orang tersebut, dan akhirnya kita berkomformitas dengan orang sekitar. memikirkan pendapat pendapat orang lain yang belum tentu benar dan baik. Kenapa kita tidak memilih jalan tengahnya saja? kita ambil manusia itu tidak ada yang seputih susu, ataupun sehitam kopi. karena manusia itu dinamis dan selalu bergerak sesuai dengan jiwa dan lingkungannya.


0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates