Rabu, 25 Juni 2014

Psikologi and sains


    Apa itu ilmu Pengetahuan?
Ilmu adalah seluruh usaha sadar untuk menyelidiki, menemukan dan meningkatkan pemahaman manusia dari berbagai segi kenyataan dalam alam manusia.Segi-segi ini dibatasi agar dihasilkan rumusan-rumusan yang pasti. Ilmu memberikan kepastian dengan membatasi lingkup pandangannya, dan kepastian ilmu-ilmu diperoleh dari keterbatasannya.
Pengetahuan adalah informasi atau maklumat yang diketahui atau disadari oleh seseorang. Pengetahuan, tetapi tidak dibatasi pada deskripsi, hipotesis, konsep, teori, prinsip dan prosedur.
Pengertian ilmu pengetahuan menurut beberapa tokoh:
a.       Ashley Montagu, ia mengatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan yang disusun dalam suatu system yang berasal dari pengamatan, studi dan pengalaman untuk menentukan hakikat dan prinsip hal yang sedang dipelajari.
b.      Dr. Mohammad Hatta mendefinisikan bahwa tiap-tiap ilmu pengetahuan yang teratur tentang pekerjaan kausal dalam satu golongan masalah yang sama tabiatnya, baik menurut kedudukannya tampak dari luar maupun menurut bangunannya dari dalam.
   2.      Psikologi sebagai ilmu
Yaitu kajian yang mengenai dunia eksternal. Soedjono ilmu pengetahuan adalah hasil upaya manusia dalam mencari kebenaran tentang sesuatu melalui suatu penelitian dengan berbagai alat dan persyaratannya yang disusun secara sistematis sehingga dapat dipelajari, disebarluas kan, dan dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia.
Dari definisi diatas maka dapat dikatakan Ilmu pengetahuan secara etimologi merupakan kata bentukan yang berasal dari 2 kata yaitu ilmu dan pengetahuan. Ilmu adalah suatu hasil dari proses kerja otak, sedangkan pengetahuan yang berkata dasar tahu artinya sadar/insaf dengan penambahan afiksasi pe-an ( pengetahuan) menjadi kata benda artinya kumpulan dari hasil kesadaran manusia terhadap sesuatu. Misalnya kesadaran manusia terhadap fenomena alam maka muncul Ilmu alam, kesadaran manusia terhadap fenomena sosial maka muncul ilmu sosial, kesadaran manusia terhadap fenomena kebudayaan maka muncul ilmu budaya dan lain sebagainya
Ilmu pengetahuan terdiri atas enam komponen yang saling terkait satu sama lain,yaitu; masalah, sikap, metode, aktivitas, kesimpulan, dan efek. Beberapa pemahaman minimal mengenai masing-masing komponen sangat diperlukan untuk memahamai sifa tdari pada ilmu pengetahuan.
   3.      Bagaimana cara kita memperoleh ilmu pengetahuan?
Ada beberapa cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan, yaitu:
a. Prasangka
Adalah sesutau kemungkinan atau dugaan terhadap sesuatu yg belum tentu benar.
b. Intuisi
Adalah suatu pendapat yg tiba-tiba muncul tanpa dipikir secara logis dan analisis.
c. Trial dab Error
Adalah coba-coba, untung-untungan yang hasilnya belum tentu benar.

Menurut Charles Price ada 4 macam cara untuk memperoleh pengetahuan
a.  Percaya
Seseorang akan mendapat pengatahuan karena ia percaya pada hal tersebut adalah benar.
b.  Wibawa
Sesuatu akan dianggap benar,apa bila seseorang yg berwibawa menyatakan benar
c. Apriori
Merupakan suatu keyakinan/pendirian/anggapan sebelum mengetahuai (melihat,mendengar,menyelidiki) keadaan tertentu.
   4.      Syarat untuk meperoleh ilmu pengetahuan.
1.    Kecerdasan
2.    Selalu mencoba
                Yaitu selalu merasa bahwa dirinya itu masih penuh dengan kekurangan dan juga rasa ingin tahu.
3.      Sabar
ada 3 macam, yaitu:
     a.     Sabar dalam melaksanakan perintah
     b.    Sabar saat menerima cobaan
     c.     Sabar dalam menahan amarah / hawa nafsu
4.    Adanya biaya
5.    Adanya petunjuk guru maupun buku
6.    Waktunya lama
4.      Hubungan psikologi dengan ilmu-ilmu lain
Pada dasarnya memiliki hubungan yang sangat erat dengan ilmu-ilmu lain. Hubungan itu biasanya bersifat timbal balik karena saling membutuhkan satu dan yang lain. Hubungan psikologi dengan beberapa ilmu, yaitu :
a.       Hubungan Psikologi dan Sosiologi
Yang menyebabkan terjadinya hubungan antara ilmu psikologi dan sosiologi adalah karena didalam ilmu psikologi terdapat ilmu psikologi sosial sementara psikologi sosial begitu dekat hubungannya dengan sosiologi. Dan sebagian orang mengatakan bahwa psikologi sosial adalah cabang dari sosiologi dan psikologi sosial juga cabang dari psikologi.
b.      Hubungan psikologi dengan Filsafat
Fisafat adalah hasil akal manusia yang mencari dan memikirkan suatu kebenaran dengan sedalam-dalamnya.
Ahli filsafat manusia jika hendak menyelidiki manusia itu, serta hendak menentukan apakah manusia itu, ia memang harus mengetahui gejala tindakan manusia dalam hal ini psikologi akan menolong filsafat sebaik-baiknya dengan hasil penyelidikannya. Jadi, filsafat tentang kemanusiaan akan sangat pincang mungkin akan jauh dari kebenaran juka tidak menghiraukan hasil psikologi.
5.      Pendekatan ilmiah itu bagaimana?
Pusat pendekatan ilmiah adalah empat sikap, yaitu : rasa ingin tahu, skeptis, objektifitas dan kesediaan untuk berfikir kritis. Bagi para ilmuan yang terpenting adalah rasa keingintahuan (curios). Para ilmuan juga bersikap skeptis yaitu meragukan hal-hal yang orang lain terima apa adanya. Para ilmuan juga meyakini bahwa salah satu cara terbaik untuk menjadi objektif adalah melakukan penelitian. Ilmu pengetahuan melibatkan berfikir dengan kritis. Yang terdiri dari berifkir secara reflektif, berfikir secara produktif dan mengevaluasi bukti.
6.      Pendekatan dalam penelitian.
Terbagi 2 yaitu:
a.      Metode Longitudinal
Metode ini merupakan metode penelitian yang membutuhkan waktu yang relative lama untuk mencapai suatu hasil penelitian. Dengan metode ini penelitian dilakukan hari demi hari, bulan demi bulan bahkan mungkin tahun demi tahun. Karena itu apabila dilihat dari segi perjalanan penelitisn ini adalah secara vertikal. Metode Longitudinal karena metode ini penelitiannya membutuhkan waktu yang lama (secara vertical). Dengan waktu yang lama kita bisa lebih memahami apa yang sedang kita teliti dan akan lebih banyak masukan atau koreksi seiring berjalannya waktu, sehingga kesalahan bisa diminimalisir.
b.      Metode Cross-sectional
Merupakan suatu metode penelitian yang tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama didalam melakukan penelitian. Dengan metode ini dalam waktu yang relatif singkat dapat disimpulkan bahan yang banyak. Jadi kalau dillihat dari jalannya metode ini merupakan penelitian Horisontal.
7.      Metode Psikologi
Psikologi sesungguhnya memiliki banyak metode. Berikut ini beberapa diantaranya:
a.       Metode Eksperimental
Merupakan  observasi atau pengamatan terhadap suatu kejadian atau gejala yang berlangsung dibawah kondisi atau syarat tertentu. Dalam psikologi metode ini bermaksud menyelidiki pengaruh kondisi tertentu terhadap tingkah laku individu.
b.      Metode Non-Eksperimental
Metode ini terbagi 4, yaitu:
1). Metode observasi, metode ini banyak digunakan untuk mepelajari tingkah laku anak-anak, interaksi sosial, aktivitas keagamaan, peperangan, dan lain-lain.
2). Metode Studi kasus, biasanya digunakan oleh seorang ahli psikologi dengan mencoba merekontruksi riwayat kehidupan masa lalu subjek berdasarkan ingatannya, laporan anggota keluarga, dan rekaman lain. Kelebihan merode ini dapat mengumpulkan gambaran peristiwa masa lalu yang akurat sedangkan kelemahannya seakan-akan memberikan objeknya adalah orang-orang yang jiwanya tidak normal sehingga hasil yang dicapainya kurang representatif untuk menggambarkan keadaan jiwa pada umumnya.
3). Metode Survai, yaitu suatu metode yang bertujuan mengumpulkan sejumlah besar variabel mengenai jumlah besarnya individu melalui alat ukur wawancara.
4). Metode korelasional, digunakan untuk meneliti hubungan diantara berbagai variabel. Metode ini bermaksud mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berhubungan dengan variasi-variasi atau lebih faktor lain berdasarkan koefisien korelasinya.
8.      Langkah-langkah dalam metode ilmiah.
Salah satu pendekatanilmiah pada psikologi adalah melibatkan pengadopsian metode ilmiah dalam mempelajari pokok-pokok dalam bidang ini (neuman, 2007). Kebanyakan penelitian yang diterbitkan psikolog dalam jurnal penelitian mengikuti metode ilmiah yang dirangkum dalam 5 langkan yaitu :
·         Mengamati sejumlah gejala
Langkah pertama dalam melakukan penelitian ilmiah berasal dari pengamatan sejumlah gejala dalam dunia. Gejala yang diteliti ilmuan disebut variabel. Variabel adalah segala sesuatu yang dapat berubah.
Sebuah aspek penting dari pengonseptualisasian sebuah masalah penelitian adalah menghasilkan cara konkret untuk mengukur variabel yang diteliti.
·         Merumuskan hipotesis dan dugaaan
Langkah kedua dalam metode ilmiah adalah menyatakan sebuah hipotesis. Hipotesis adalah sebuah gagasan yang muncul secara logis dari sebuah teori yang merupakan suatu peramalan yang dapat diuji.
·         Menguji melalui penelitian empiris
Langkah selanjutnya dalam metode ilmiah adalah kebutuhan untuk menguji hipotesis dan dengan melaksanakan penelitian empiris, yaitu mengumpulkan dan menganalisis data. Diantara berbagai keputusan penting yang harus diambil mengenai pengumpulan data adalah siapa yang dipilih sebagai partisipan dan metode penelitian mana yang digunakan. Untutk lebih dekat mencerminkan populasi  seorang peneliti akan menggunakan sampel acak, yaitu suatu sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk dipilih.
·         Menarik kesimpulan
Berdasarkan analisis data, para ilmuan kemudian menarik kesimpulan dari penelitian mereka. Penting untuk tetap diingat bahwa perbaikan teori biasanya muncul hanya setelah sejumlah penelitian menhasilkan hasil yang serupa.
·         Mengevaluasi kesimpulan
Langkah ini merupan langkah terakhir dalam metode ilmiah. Yaitu langkah yang benar-benar tidak pernah berakhir.
9.      Latar belakang penelitian.
Dalam latar penelitian ada 2 jenis, yaitu:
·         Latar laboratorium, banyak para peneliti melakukan penelitiannya di laboratorium. Tetapi penelitian dalam laboratorium juga memiliki kelemahan.
a.       Hampir mustahil melakukan penelitian tanpa subjek penelitian tanpa mengetahui apa yang sedang diteliti.
b.      Laboratorium tidak alami dan dengan demikian dapat menyebabkan subjek penelitian berperilaku tidak seperti biasa.
c.       Orang yang bersedia menjadi subjek penelitian mungkin tidak cukup untuk mewakili berbagai latar belakang budaya.
d.      Aspek pikirian dan perilakunya sulit dan bahkan mustahil untuk diteliti.
·         Latar alami.
Disebut juga dengan pengamatan naturalistik yaitu mengamati perilaku pada latar yang sebenarnya tanpa upaya memanipulasi atau mengendalikan situasi. Pengamatan naturalistik digunakan pada sebuah penelitian yang memusatkan pada percakapan dalam museum ilmu pengetahuan anak-anak.
Referensi
Sobur, Alex, Drs.M.si.2010.Psikologi Umum.Bandung:Pustaka Setia.
King A. Laura.2010.psikologi umum.Jakarta : Salemba Humanika.
ml.scribd.com/doc/59338239/Apa-Itu-Ilmu-Pengetahuan.

0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates