Rabu, 17 Agustus 2016

PERBEDAAN SEMANGAT KERJA BERDASARKAN BIG FIVE PERSONALITY PADA KARYAWAN PT. SUMBER PANGAN JAYA (BAB III)


BAB III
METODE PENELITIAN

A.    Identifikasi Variabel-variabel Penelitian
         Dalam penelitian ini beberapa variabel yang akan dikaji adalah :
1.      Variabel Kriterium (Y) : Semangat Kerja
2.      Variabel Prediktor (X)  : Big Five Personality

B.     Definisi Operasional Variable-variabel Penelitian
            Definisi operasional dalam penelitian ini adalah :
1.      Semangat Kerja
        Semangat kerja adalah sikap mental seorang karyawan yang ditandai secara khas dengan adanya motivasi diri yang kuat untuk meneruskan dan menyelesaikan pekerjaan, yang diharapkan pekerjaan lebih cepat sesuai tanggungjawab, yang diperoleh skor berdasarkan skala yang terdiri dari aspek-aspek semangat kerja menurut  Maier, (dalam Majorsy, 2007) yang meliputi kegairahan atau antusiasme, kualitas untuk bertahan, kekuatan untuk melawan frustasi, dan semangat berkelompok.
2.      The Big Five Personality
           Big five personality adalah sebuah teori kepribadian yang dibangun dengan pendekatan yang sederhana, memiliki reliabilitas dan validitas yang relatif stabil, dan memandang kepribadian adalah suatu sifat yang bipolar yang dapat diperoleh skor berdasarkan skala yang terdiri dari sifat dari masing-masing dimensi menurut McCrae dan Costa (dalam Feist dan Feist, 2011), yang meliputi Ekstraversi (E), neurotisme (N), Keterbukaan (O), Keramahan (A), dan Kesadaran (C)

C.    Partisipan Penelitian
            Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari objek atau subyek yang menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono dalam Riduwan, 2010). Sedangkan menurut Supranto (2000), populasi adalah sekumpulan dari seluruh elemen sejenis tetapi dapat dibedakan satu sama lain. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan PT. Sumber Pangan Jaya yang berjumlah 70 karyawan.
            Menurut Riduwan (2010), sampel adalah bagian dari populasi yang mempunyai ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti. Karena tidak semua data dan informasi akan diproses dan tidak semua orang atau benda akan diteliti, melainkan cukup dengan menggunakan sampel yang mewakilinya. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan simple random sampling, yaitu cara pengambilan sampel dari anggota populasi dengan menggunakan acak tanpa memerhatikan strata (tingkatan) dalam anggota populasi tersebut (Riduwan, 2010). Teknik ini diterapkan dalam penelitian ini karena populasi dianggap homogen (sejenis). Berdasarkan paparan di atas, peneliti menentukan sampel secara acak dari semua karyawan dan menetapkan 50 dari 70 karyawan PT. Sumber Pangan Jaya yang ditentukan dengan ketesediaan subjek.

D.    Teknik Pengumpulan Data
            Teknik atau metode pengumpulan data ialah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data (Riduwan, 2010).  Metode dalam penelitian ini adalah angket terbuka atau angket tidak berstruktur, angket terbuka ialah angket yang disajikan dalam bentuk sederhana sehingga responden dapat memeberikan isian dengan kehendak dan keadaannya, adapun keuntungan bagi peneliti adalah akan mendapatkan data yang bervariasi, bukan hanya yang sudah diasumsikan oleh peneliti (Riduwan, 2010).  Angket terdiri dari data biografis subjek, skala variabel semangat kerja dan skala semangat big five personality, kedua skala tersebut menggunakan skala likert dan skala diferensial semantik.
            Menurut Riduwan (2010), skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Untuk penilaian skala variabel semangat kerja pernyataan dinilai berdasarkan respon dari responden dengan menggunakan skala Likert lima tingkat dengan perincian sebagai berikut :
Tabel 4.
Penilaian Skala Semangat Kerja
Pilihan
Favourable
Unfavourable
Sangat Setuju (SS)
5
1
Setuju (S)
4
2
Netral (N)
3
3
Tidak Setuju (TS)
2
4
Sangat Tidak Setuju (STS)
1
5


            Sedangkan variabel big five personality menggunakan skala diferensial semantik dengan lima range dengan perincian sebagai berikut :

Tabel 5.
Penilaian Skala Big Five Personality
Pilihan
Skor Tinggi – Skor Rendah
Favourable
Unfavourable
1
1
5
2
2
4
3
3
3
4
4
2
5
5
1

            Berikut ini penjelasan untuk tiap skala yang digunakan :

1.      Skala Semangat Kerja
      Skala Semangat kerja disusun berdasarkan aspek dari Maier (dalam Majorsy, 2007). Menurut Maier (dalam Majorsy, 2007) Semangat kerja mempunyai empat aspek yaitu, kegairahan atau antusiasme, kualitas untuk bertahan, kekuatan untuk melawan frustasi, dan semangat berkelompok. Aspek-aspek tersebut disusun menjadi aitem-aitem yang positif (favourable) dan negatif (unfavourable). Skala semangat kerja berjumlah X aitem dengan sebaran aitem yang dapat dilihat pada tabel 6.

Tabel 6.
Sebaran Aitem Skala Variabel Semangat Kerja
Variabel
Dimensi
Nomor Aitem
F
U-F
Total
Variabel Semangat Kerja
Kegairahan atau antusiasme



Kualitas untuk bertahan



Kekuatan untuk Melawan Frustasi




Semangat Berkelompok



Jumlah Aitem




2.      Skala Big Five Personality
      Skala Big Five Personality disusun berdasarkan lima dimensi yang dikemukakan oleh McCrae dan Costa (dalam Feist dan feist, 2011) yakni, Neuroticism (N), Ekstraversi (E), Opennes to experience (O), Agreeableness (A), dan Conscientiousness (C). Kelima dimensi tersebut akan dibuat indikator-indikator sesuai dengan karakteristik tiap-tiap dimensi.
      Skala pengukuran The Big Five Personality menggunakan skala diferensial semantik, skala ini cocok dengan variabel The Big Five Personality  karena skala ini berisikan serangkaian karakteristik bipolar (Riduwan, 2010).  Skala big five personality berjumlah X aitem dengan sebaran aitem yang dapat dilihat pada tabel 7.

Tabel 7.
Sebaran Aitem Skala Big Five Personality
Variabel
Dimensi
Nomor Aitem
F
    (+) – (-)
U-F
(+) – (-)
Total
Variabel Big Five Personality
Neuroticism (N)



Ekstraversi (E)



Opennes to experience (O)




Agreeableness (A)




Conscientiousness (C).



Jumlah Aitem






E.     Uji Validitas, Uji Daya Diskriminasi Aitem dan Uji Reliabilitas
1.      Uji Validitas
      Validitas tes menurut Gregory (2011) adalah seberapa jauh tes tersebut mengukur apa yang diukurnya, suatu te dikatakan valid sejauh kesimpulan yang dibuat dari tes tersebut sesuai, bermakna, dan bermanfaat. Sedangkan menurut Prabowo (1998), validitas artinya tes harus benar-benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Menurut Azwar (2013), validitas sudah dianggap memuaskan apabila koefisien korelasi validitasnya lebih dari sama dengan 0.3 (≥ 0,3).
      Validitas dalam penelitian ini menggunakan content validity atau validitas isi. Menurut Ley (dalam Azwar, 2012) content validity yaitu sejauhmana kelayakan suatu tes sebagai sampel dari domain aitem yang hendak diukur. Content validity yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan melakukan expert judgment. Menurut Azwar (2013) hasil evaluasi dari para ahli (expert judgment) menjadi dasar yang kuat untuk menegakkan validitas isi khususnya validitas logik dan memiliki tujuan untuk menguji apakah aitem yang dibuat sudah sesuai dengan blue-print dan indikator perilaku yang hendak diungkapnya.
2.    Uji Daya Diskriminasi Aitem
      Menurut Azwar (2013) daya diskriminasi aitem adalah sejauh mana aitem mampu membedakan antara individu atau kelompok yang memiliki dan tidak memiliki atribut yang diukur. Untuk menguji daya diskriminasi aitem peneliti menggunakan korelasi product moment pearson, artinya semakin tinggi koefisien korelasi positif antara skor aitem dengan skor skala berarti semakin tinggi konsistensi antara aitem tersebut dengan skala secara keseluruhan yang berarti semakin tinggi daya bedanya. Semua aitem yang mencapai koefisien minimal 0,30 daya bedanya dianggap memuaskan. Untuk mengukur daya diskriminasi aitem peneliti menggunakan bantuan program SPSS for windows release 22.0.
3.      Uji Reliabilitas
      Menurut Nisfiannoor (2009), reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran yang dilakukan tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran pada orang yang sama di waktu berbeda pada orang berbeda di waktu sama. Perhitungan reliabilitas pada penelitian ini adalah menggunakan cronbach’s alpha dengan menggunakan program SPSS for windows release 22.0.
F.     Teknik Analisis Data
            Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan masing-masing dimensi big five personality terhadap semangat kerja, oleh karena itu metode analisis data yang akan digunakan adalah anava satu jalur. Tujuan dari uji anava satu jalur adalah untuk membandingkan lebih dari dua rata-rata (Riduwan, 2010). Analisis data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS for windows release 22.0.



0 komentar:

Posting Komentar

Blogger templates